Jumat, 19 Juni 2020

Resume Kuliah Online 9

Malam ini ditemani hujan yang sepertinya enggan untuk berhenti, kami tetap melanjutkan kelas Menulis Online bersama Omjay. Kelas akan dimulai pada pukul 19.00 WIB. Cuaca sangat dingin, mata sangat mengantuk. Sebuah paket yang sempurna. Namun niat saya untuk belajar menulis juga masih bisa membara walau cuaca mengajak untuk rehat saja.
Sayapun beranjak ke dapur menyiapkan segelas kopi hangat pengusir kantuk dan dingin. Sepotong terang bulan dengan lancar menerobos kerongkongan mencari tempat nyaman di lambung sana. Sambil menanti kelas dimulai, saya menuliskan kalimat pembuka ini. Mohon maaf jika agak lebay/berlebihan.
Malam ini kami akan belajar bersama seorang narasumber hebat yaitu ibu Siska Distiana. Selain sebagai seorang ibu rumah tangga , beliau juga seorang penulis konten, salin penulis, dan seorang editor lepas. Segudang pelatihan sudah beliau ikuti. Pengalaman editing beliau sudah tidak diragukan lagi, terbukti dari banyaknya buku yang sudah merasakan sentuhan editing dari Bu Siska. Untuk lebih lengkapnya, bisa dilihat di Narasumber Belajar Menulis dan Menerbitkan Buku

Materi diawali dengan pemaparan materi Ragam Tulisan Non Fiksi.
Ikatlah Ilmu dengan Tulisan

Karya Non Fiksi adalah karya informatif dimana penulis bertanggung jawab penuh atas kebenaran dan akurasi informasi yang disajikannya.
Ragam karya Non Fiksi
  • Berita
Adalah cerita/keterangan mengenai peristiwa hangat. Secara garis besar, penulisan berita ada dua yaitu: 
  1. Hard news adalah berita yang tidak bertele-tele, lugas dan singkat tidak terlalu panjang.
  2. Feature: jenis berita yang dipaparkan dengan bercerita/gaya bahasa yang tidak lugas/singkat.
  • Essai
Karangan prosa yang membahas masalah sepintas lalu dari sudut pandang pribadi penulis. Biasa disebut juga sebagai opini.
  • Catatan Perjalanan
Sebuah tulisan tentang proses sebuah perjalanan atau ulasan tentang apa yang ditemui dari perjalanan tersebut. Bisa tentang tempat yang dikunjungi, budayanya ataupun makanan khasnya. 
  • Artikel Informatif
Jenis artikel yang paling banyak kita temui. Artikel ini berisi tentang informasi suatu hal.
  • Best practice
Tulisan tentang pengalaman terbaik dalam menyelesaikan suatu permasalahan.

Orang boleh pandai setinggi langit, tetapi selama ia tidak menulis ia akan hilang dari masyarakat dan sejarah. Menulis  adalah bekerja untuk keabadian.

Pramudya Ananta Toer

Demikian pemaparan dari ibu Siska, kemudian kami lanjutkan dengan berdiskusi di pandu oleh ibu moderator yaitu ibu Fatimah, S.Si dari Aceh. Berikut beberapa hal yang kami diskusikan
  1. Hal yang menjadi motivasi ibu Siska untuk menulis adalah karena beliau suka menulis dan menulis bisa mengaktifkan otak 
  2. Langkah saat akan membuat tulisan adalah yang paling pertama dilakukan adalah mengeluarkan apa yang berseliweran di pikiran. Boleh juga menggunakan mind mapping sederhana untuk itu. Hal ini mambantu kita agar tidak "tersesat" dan tidak ada informasi yan terlewat saat dituliskan. Setelah semua isi pikiran dikeluarkan, lalu kita susun, mana yang akan diletakkan di bagian pembuka, tengah, dan penutup tulisan. Setelah semua selesai ditulis, kemudian endapkan dulu tulisan itu. Minimal 15 menit saja. Tujuan mengendapkan ini adalah untuk mengistirahatkan otak. Kemudian, baca lagi tulisan kita. Biasanya setelah otak lebih jernih, maka akan lebih teliti saat membaca ulang ini. Jika ada salah ketik, atau letak yang tidak pas, bisa kita perbaiki. Nah di sini juga kita bisa melakukan "self editing" atau mengedit sendiri. Kesalahan-kesalahan dalam tulisan tadi bisa direvisi terlebih dahulu. Setelah dirasa oke, barulah kita setor ke editor.
  3. Tentang menulis fiksi, pertama, perlu banyak membaca karya fiksi juga untuk memicu otak kita berimajinasi dan membangun cerita yang menarik. Terkadang saat hendak menulis fiksi kita ingin menyajikan konflik yang menarik agar pembaca bisa menikmati karya kita. Nah, saking ngêbêt-nya untuk itu, kita suka berpikir jauh dan mengawang-awang, akhirnya kadang tersesat. Maksudnya tersesat pada konflik yang kita tidak pahami. Nah, tips berikutnya adalah, ambil konflik dari keseharian kita dan hal-hal yang dekat dengan kita. Misal, seorang ibu rumah tangga, maka jalan cerita yang dibangun, konfliknya, ya tidak jauh dari kehidupan berumah tangga.
  4. Dalam artikel informatif biasanya kita menyampaikan informasi atau pengetahuan kepada khalayak tentang suatu hal. Misal bagaimana cara mengajar dengan menyenangkan. Menurut ibu Siska, seharusnya bisa dapat nilai dalam PAK. Kemudian di mana bisa dipublikasikan, saat ini media massa mainstream (Kompas, Republika, Tempo, dan lain-lain) sudah membuat wadah jurnalisme warga, seperti Kompasiana (milik Kompas). Di sana kita bisa menulis tentang apa saja, selam itu baik dan informatif. Cara mendaftarnya pun mudah dan gratis. Sampai saat ini sih  Kompasiana memang yang paling besar dibandingkan yang lain.
  5. Bagaimana menulis berita yang baik? Pertama harus terpenuhi dulu semua unsur beritanya. Apa itu? 5W+1H (Who, What, When, Where, Why, dan How). Kedua, ada nilai aktualitas dan faktualitas dalam berita. Aktualitas itu kecepatan berita ditayangkan. Jadi makin cepat sebuah peristiwa diangkat menjadi berita akan lebih diminati khalayak. Kemudian faktualitas, ini bicara tentang kebenaran. Jadi sebuah berita harus benar-benar berdasarkan peristiwa nyata. Makin dekat sebuah berita dengan keseharian khalayak, biasanya akan makin diminati. Terakhir, kemampuan menulis kita berbanding lurus dengan kemampuan membaca. Semakin banyak kita membaca berita, maka kita akan semakin mudah menulis berita.
  6. Tentang surat keterangan pertanggungjawaban kebenaran berita yang kita tulis, jika tidak ada yang menggugat tidak ada surat keterangan pun tak mengapa. Surat keterangan kan biasanya diperlukan untuk ranah hukum ya. Jadi, jika tulisan kita dapat diterima dengan baik, tidak disertai surat keterangan pun tak mengapa.
  7. Menurut bu Siska yang paling mudah adalah Catatan Perjalanan. Tidak ada format baku untuk itu. Penulis bebas menuliskan apa saja yang ia rasakan, alami, atau temukan selama di jalan. Untuk belajar menulis, perjalanan ini bisa luas sebenarnya, tidak harus kita jalan-jalan dulu. Kita juga bisa menuliskan "perjalanan" hidup, perjalanan karir, dan sebagainya.
  8. Sebenarnya Best Practice (BP) karena kita menuliskan apa yang kita lakukan sehari-hari. Hanya saja BP harus mengangkat masalah, bagaimana kita menyelesaikannya, dan bagaimana hasilnya.
  9. Untuk masuk ke kompasiana sangat mudah. Pertama masuk ke webnya dulu www.kompasiana.com. Kemudian nanti ada opsi daftar atau masuk (sign up atau login), tinggal klik dan ikuti instruksi. Sebaiknya buat dulu email bagi yang belum punya karena kompasiana membutuhkan akun email kita untuk mengirim pemberitahuan/notifikasi. Selanjutnya jika sudah terdaftar, tinggal masukkan tulisan kita. Sejauh yang saya tahu, tema di Kompasiana ada cukup banyak yang bisa diwadahi. Paling yang dilarang hanya yang berunsur SARA, provokatif, mengandung kekerasan, atau hal-hal normatif semacam itu.
  10. Paling banyak terjadi dalam editing naskah adalah kesalahan teknis penulisan (kata tidak baku, tidak sesuai PUEBI, salah ketik, dan sebagainya). Selain itu, kesalahan substansial biasanya berkisar antara kurangnya penjabaran pada "how to"-nya alias bagaimana cara menyelesaikan permasalahannya. Atau kurang menjabarkan metode yang digunakan.

Inilah yang mampu saya tuliskan malam ini. Materinya sangat menarik.
Terima kasih ibu Siska, terima kasih Omjay, terima kasih ibu Fatimah...

Menulis Non Fiksi? Ayo....

3 komentar:

Aryanta

 Kata Aryanta bermakna tegas, pendirian kuat, cenderung kaku dan keras kepala. Karena ada makna negatif, maka kami tambahkan nama Damar dala...