Jumat, 19 Juni 2020

Perpisahan

Hai, kembali lagi ketemu aku Cireng. Semoga tidak bosan membaca kisahku ya...

Kali ini aku bercerita tentang perpisahanku. Kami tumbuh semakin besar. Tapi kami tetap menyukai Air Susu Kucing dari mak Temon. Jadilah setiap kali kami merasa jenuh, kami bertiga akan berebut mencari susu. Mungkin karena kami sudah tambah besar, mak Temon merasa risih menyusui 3 anak besar. Makanya setiap kali kami mau menyusu, mak Temon memilih untuk posisi normal alias tidak siap menyusui. Mak Temon akan duduk pada posisi dimana susunya tertutup sempurna, sampai-sampai tidak ada sedikit celah buat kami menyusu. Karena hal ini, maka manusia pemilik kami marah. Mereka menganggap bahwa mak Temon masih harus menyusui walau kami sudah besar. Hingga suatu saat mak Temon melihat para manusia lupa menutup celah selokan, dan akhirnya mak Temon keluar dari sana.
Sejak itu kami tak pernah bertemu mak Temon lagi. Dengar-dengar dari para manusia, mak Temon lagi di rumah seberang menjalin kasih dengan kucing Anggora yang namanya Gabuk. Pantas saja mak Temon meninggalkan kami 😭😭😭.
Sebagai anak laki-laki tunggal apalagi aku anak sulung, aku merasa wajib melindungi adek-adekku. Saat ini akulah yang bisa diandalkan sejak mak Temon pergi. Naluri bar-bar kocheng oren ku terpaksa ku sembunyikan demi bisa menjadi contoh adek-adekku.
Namun sayang, kepergian mak Temon untuk mencari bapak baru berdampak pada adekku Bel. Dia murung sejak mak Temon pergi. Dia makin sering keluar dari rumah. Hingga suatu hari dia sama sekali tak kembali 😭
Aku mencoba tegar demi Ang, adekku satu-satunya kini. Biarlah kami berdua bertahan dirumah manusia ini, toh mereka juga orang-orang yang baik. Kudoakan semoga mak Temon dan Bel bisa terus hidup bahagia di luar sana...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Aryanta

 Kata Aryanta bermakna tegas, pendirian kuat, cenderung kaku dan keras kepala. Karena ada makna negatif, maka kami tambahkan nama Damar dala...