Kamis, 11 Juni 2020

Bel

Hai, ketemu lagi dengan Ci. Kali ini aku pengen cerita tentang adek bungsuku, namanya si Bel. Namanya panjangnya Belang. Sebenernya kenapa dia dikasih nama itu karena warnanya nyaris ga jelas.
Antara hitam dan orangenya juga tidak jelas batasannya. Motifnya juga nyaris tidak jelas. Kalau kita amati, wajahnya seperti ada motif topengnya, cm antara kanan dan kiri cenderung berbeda. Jika yang kanan cenderung orange, maka yang kiri cenderung hitam. Untuk leher, sedikit terlihat warna putihnya. Untuk kaki, keempat kakinya tidak ada yang warnanya sama. Gradasi warna sangat beragam di kakinya.

Si Bel ini pemakan segalanya. Kadang aku sebagai kakak juga bingung, ini adik kucing atau adik kambing sih. Pernah suatu hari manusia makan daun singkong yang direbus, eh si Bel malah makan tangkai daun singkong. Pernah juga pas jalan keluar, si Bel malah makan daun serai. Untuk gorengan, jangan tanya lagi. Si Bel makan apaoun yang digoreng. Tempe goreng, tahu goreng, aci goreng, donat goreng, bakpau goreng, roti goreng dan semua yang ada kata gorengnya disikat abis sama si Bel. Walau dia paling telat pisah ASK ( Air Susu Kucing ) dari Mak Temon, tapi dia yang paling rakus terhadap makanan. Bahkan sangking doyannya dia makan, tempe mentah yang masih kelihatan putih itu juga dimakannya. Sampai-sampai manusia selalu menyisihkan sepotong tempe buat dia.
Sayangnya akhir-akhir ini Bel sering main keluar. Pernah suatu malam dia keluar dan rumah sudah dikunci oleh manusia. Si Bel keliling rumah sambil nangis dan pintu tetap tidak terbuka. Beruntung aku sebagai abang yang baik bisa membujuk manusia agar pintunya dibuka, biar si Bel bisa masuk. Tapi ya gitulah Belang, ga ada kapok-kapoknya keluar rumah...
Bel..Bel..coba nurut ya dek...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Aryanta

 Kata Aryanta bermakna tegas, pendirian kuat, cenderung kaku dan keras kepala. Karena ada makna negatif, maka kami tambahkan nama Damar dala...